Tuesday, January 29, 2013
Pil MDMA, Dari Raffi Ahmad Hingga Madonna!
Minggu, 27 Januari 2013, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kabar penggerebekan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di rumah artis sekaligus penyanyi Raffi Ahmad. Pada penggerebekan itu terdapat 17 orang, beberapa di antaranya merupakan selebritis papan atas tanah air.
Dugaan ada pesta narkoba malam itu mulai terbukti dengan ditemukannya dua linting ganja dan 14 butir kapsul MDMA (methylenedioxy methamphetamine). Keberadaan kapsul MDMA ini cukup mengejutkan, sebab narkoba jenis tersebut tergolong masih langka di Indonesia.
Menurut Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) labotarium BNN, Kuswardani, pil MDMA sepadan dengan ektasi. Pil yang tergolong jenis baru ini bahkan masih belum diklasifikasikan dalam undang-undang.
Masih menurut Kuswardani, MDMA merupakan norkoba yang memiliki efek serupa dengan doping, yakni membuat tubuh lebih bertenaga. Lebih lanjut pihak BNN mengaku bakal menguji kandungan MDMA.
"Efek dari narkoba ini, stimulan, jadi bikin seger, kurang lebih seperti doping. Namun ini masih langka di Indonesia dan tidak masuk narkoba golongan I," ujar Kuswardani, di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (28/1) pada reporter Situs Merdeka.
Sementara itu, menurut Wikipedia, MDMA dibedakan menjadi dua jenis. Jenis pertama adalah Molly yang dapat membuat penggunanya rileks. Sedangkan jenis lainnya adalah MDMA yang telah dimodifikasi sehingga menyerupai ekstasi. Untuk jenis yang satu ini, penggunanya bakal mengalami peningkatan tenaga sehingga terkesan hyperaktif.
Di dunia internasional, MDMA bukanlah barang baru. Sejumlah musisi sempat dikabarkan sebagai penggemar MDMA. Walau tidak ada kabar yang menyebutkan secara pasti, MDMA tergolong cukup populer dan sensitif untuk disebutkan secara vulgar.
Madonna adalah salah satu musisi yang pernah dikaitkan dengan MDMA. Bulan Januari 2012 lalu, Madonna mengumumkan bahwa album barunya yang berjudul MDNA bakal dirilis bulan Maret 2012. Sontak beberapa komunitas anti narkoba berang. Madonna dianggap sengaja memilih nama yang mirip dengan MDMA.
"Ini jelas keputusan yang salah," ungkap Lucy Dawe dari Cannabis Skunk Sense, sebuah kelompok yang mengecam keputusan Madonna.
Namun Madonna jelas punya alibi sendiri. Seperti dugaan awal, MDNA merupakan kependekan dari nama 'Madonna. Madonna pun tak bergeming, ia tetap merilis album tersebut bulan Maret silam. Bahkan ia menamakan tur dunianya dengan MDNA TOUR.
Kembali ke MDMA, pil yang satu ini ternyata juga mampu menyebabkan efek yang sangat fatal, yakni kematian. Efek tersebut bisa didapatkan bila penggunaan dilakukan dalam jangka panjang. MDMA disinyalir mempengaruhi tingkat detak jantung dan tekanan darah pengguna.
Khusus bagi pengguna yang memiliki gangguan pada sirkulasi darah dan jantung, MDMA dapat menyebabkan mual, pandangan kabur, kedinginan atau keringat berlebih. Selain itu, efek yang bisa saja terjadi adalah kerusakan pada ginjal, sistem kardiovaskular serta kematian.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment