1. Kanker
Setiap orang mempunyai sel kanker di dalam tubuh. Sel-sel kanker ini
tidak terlihat dalam tes standard hingga mereka berkembang biak menjadi
bermilyar milyar. Ketika dokter mengatakan kepada pasien kanker bahwa
tidak ada lagi sel kanker di tubuh mereka setelah perawatan, itu berarti
bahwa tes yang dilakukan tidak mampu mendeteksi sel kanker karena sel
kanker tersebut tidak sampai pada jumlah yang dapat diprediksi.
Tembakau menjadi pemicu peningkatan resiko kanker terbesar terutama di
negara berkembang, seperti Cina dan India. Kedua negara ini 40 persen
penduduknya adalah perokok. Di Indonesia ancaman akibat rokok juga
sangat besar karena semakin banyaknya orang merokok dan begitu banyaknya
produsen rokok di negara ini. Jumlah perokok di Indonesia menempati
peringkat pertama di kawasan ASEAN, yakni 46,16 persen dari perkiraan
total jumlah perokok di kawasan ini pada tahun 2007 sebanyak 125, 8 juta
orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa diagnosa kanker di
seluruh dunia diperkirakan akan menemukan 12 juta penderita dalam tahun
ini. Sedang kematian akibat kanker secara global akan mencapai tujuh
juta.Tren penyakit ini akan meningkat dua kali lipat dan lebih mematikan
pada tahun 2030.kemungkinan 75 juta penderita bakal menghuni dunia ini.
Setiap tahun kasus dan kematian karena kanker meningkat satu persen.
Angka ini akan meningkat lebih tajam khususnya di Negara Cina, Rusia dan
India. Artinya, kasus kanker akan seperti 'jamur di musim hujan' dengan
mencapai 27 juta penderita di tahun 2030, dengan angka kematian 17 juta
orang.
Kanker merupakan penyebab utama kedua kematian orang dewasa di belahan
Barat, dan merupakan salah satu penyebab utama kematian anak-anak akibat
penyakit yang berumur antara 1 hingga 14 tahun. Meskipun demikian,
penyakit ini jarang menyerang orang muda. Di Inggris Raya, kanker
menyerang kira-kira 1 dari antara 650 anak-anak.
Laju kematian sesuai umur per 100.000 jumlah penduduk dari semua
penderita kanker laki-laki adalah 246,5 di Hungaria (salah satu yang
tertinggi), sedangkan di Meksiko laju ini hanya mencapai 83,5 (salah
satu yang terendah). Bagi wanita, lajunya adalah 139,8 di Denmark dan
62,3 di Mauritius. Laju bagi Inggris dan Wales adalah 179,2 bagi
laki-laki dan 125,7 bagi wanita; di Amerika Serikat, laju ini adalah
164,4 bagi laki-laki dan 110,6 bagi wanita. Untuk bentuk kanker
tertentu, perbedaan laju antar negara dapat mencapai 40 kali lipat.
Penelitian terhadap populasi yang bermigrasi dari satu wilayah geografis
ke yang lainnya memperlihatkan bahwa perbedaan ini adalah sebagai
akibat dari perbedaan gaya hidup, dan bukan karena faktor etnis. Hal ini
konsisten dengan temuan lainnya yang memperlihatkan bahwa kebanyakan
kanker terutama berhubungan dengan penyebab yang berasal dari lingkungan
dan bukan diakibatkan faktor keturunan, meskipun keduanya dapat saling
berinteraksi.
Kanker yang paling banyak menimbulkan korban di Eropa dan Amerika
Serikat adalah kanker paru-paru, usus besar (kolorektal), payudara,
prostat, dan perut. Jika digabungkan, setengah dari seluruh jumlah
kematian akibat kanker disebabkan kanker jenis ini. Mereka sekaligus,
bersama-sama dengan kanker kulit, merupakan jenis kanker yang paling
umum menyerang manusia. Kanker kulit adalah kanker pertama atau kedua
yang paling umum di banyak negara Barat seperti Amerika Serikat,
Australia, dan Inggris Raya. Untung saja kanker kulit, kecuali melanoma
maligna (jenis yang paling jarang tetapi yang paling hebat), jarang
berakibat fatal.
2. Jantung
Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah istilah bagi serangkaian gangguan
yang menyerang jantung dan pembukuh darah, termasuk penyakit jantung
koroner (CHD), penyakit serebrovaskular, hipertensi (tekanan darah
tinggi), dan penyakit vaskular perifer (PVD).
Definisi CVD juga menyangkut penyakit lain seperti rheumatic heart
disease (kerusakan jantung akibat rematik) dan penyakit jantung
congenital (kerusakan bentuk struktur jantung sejak lahir). CVD
berhubungan dengan kondisi seperti serangan jantung (MI), angina dan
stroke.
Pada penyakit CHD dalam arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung
mengalami penyempitan dan beberapa kasus aliran darah terblokir.
Hal ini menyebabkan darah tidak dapat disalurkan dengan baik ke
otot-otot jantung. Apabila oksigen tidak dapat disalurkan dengan baik ke
otot-otot jantung, jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat
menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh, akibatnya orang tersebut akan
meninggal.
Diperkirakan 17 juta orang meninggal setiap tahun akibat CVD. Satu
kematian terjadi akibat CVD setiap dua detik, satu orang meninggal dalam
setiap lima detik akibat serangan jantung. Dari 17,5 juta kematian
akibat CVD yang terjadi pada tahun 2005, sekitar 7,6 juta diantaranya
terjadi karena penyakit jantung koroner dan 5,7 juta karena stroke.
Dari sekitar 10 juta orang di seluruh dunia yang selamat dari stroke
setiap tahunnya, lebih dari 5 juta diantaranya mengalami cacat permanen
sehingga membebani keluarga dan masyarakat. Kematian global akibat CVD
diperkirakan mencapai sekitar 25 juta pada tahun 2020.
3. AIDS
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga khusus untuk menanggulangi
AIDS dari PBB (UNAIDS), melaporkan estimasi jumlah penderita HIV/AIDS di
seluruh dunia pada tahun 1990 adalah 7,8 juta dan pada akhir Desember
2007 mencapai 33,2 juta, dimana 90% berasal dari negara berkembang.
Estimasi jumlah kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS mencapai 2,1 juta
orang, dimana 76% terjadi di wilayah Sub Sahara Afrika yang merupakan
penyebab kematian utama di wilayah tersebut. Sedangkan jumlah infeksi
baru HIV/AIDS adalah 2,5 juta dan 68% terjadi di Sub Sahara Afrika.
Benua Asia diindikasikan memiliki laju infeksi HIV tertinggi di dunia,
sedangkan Afrika tengah mengalami perluasan dampak buruk HIV/AIDS di
berbagai sektor pembangunan ( Beni, 2004). Prevalensi HIV tertinggi
terdapat di wilayah Asia Tenggara dengan tren epidemik yang bervariasi
di setiap negara. Tren epidemik di Kamboja, Myanmar dan Thailand
menunjukkan penurunan, sedangkan di Indonesia dan Vietnam malah semakin
meningkat. Secara keseluruhan estimasi jumlah orang yang mengidap HIV/
AIDS pada akhir 2007 di Asia adalah 4,9 juta orang, termasuk 440.000
orang yang merupakan kasus baru dan mencapai 300.000 orang meninggal
karena AIDS
Kini di seluruh dunia diperkirakan lebih dari 40 juta orang mengidap
HIV/AIDS. Sekitar 75% yang tertular HIV/AIDS berada di kawasan Asia
Pasifik dan Afrika. Lebih dari 20 juta jiwa telah meninggal karena AIDS.
Jumlah itu bukanlah jumlah yang kecil. Pada peringatan Hari AIDS
sedunia tanggal 1 Desember 2003, WHO dan UNAIDS telah memberi warning.
Kedua organisasi dunia itu memberi peringatan bahaya kepada 3 negara di
Asia yang saat ini disebut-sebut berada pada titik infeksi HIV. Bahkan
bisa dikatakan ketiga negara tersebut berada dalam posisi serius.
Berdasarkan laporan WHO dan UNAIDS ketiga negara itu adalah China,
India, dan Indonesia. Apalagi ketiga negara itu memiliki populasi
penduduk besar di dunia.
4. Diabetes
Bisa dimaklumi jika banyak orang khawatir dengan penyakit Diabetes.
Karena penyakit tersebut telah menjadi penyebab kematian terbesar nomor
lima di dunia. WHO melaporkan, jumlah kematian akibat penyakit tersebut
di seluruh dunia adalah 3,2 juta orang per tahun. Itu artinya, setiap
menit, 6 orang meninggal dunia akibat diabetes.
Diabetes melitus adalah kondisi ketika tubuh tak bisa mengendalikan
kadar gula dalam darah (glukosa), yang normalnya 60-120 mg/dl. Glukosa
merupakan hasil penyerapan makanan oleh tubuh, yang kemudian menjadi
sumber energi. Tapi, pada penderita DM, kadar glukosa ini terus
meningkat sehingga terjadi penumpukan.
Mengapa pengaturan glukosa ini tak terkendali? Penyebabnya, karena
terjadi gangguan pada kelenjar pankreas. Pada pankreas terdapat sel
kecil khusus yang dinamakan sel beta atau dikenal juga sebagai
‘pulau-pulau Langerhans’, yang menghasilkan hormon insulin. Hormon
inilah yang menjadi kunci pengatur pengiriman glukosa ke seluruh tubuh.
Penyakit diabetes melitus (DM) atau akrab disebut kencing manis
khususnya tipe 2 yang bukan faktor keturunan kini tak hanya menyerang
orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja. Ironisnya lagi, diabetes
pada anak sulit dideteksi, sehingga tidak bisa dicegah sejak dini.
Tingginya jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia
diakibatkan pola makan orang Indonesia yang terlalu banyak mengonsumsi
karbohidrat.
5. TB (Tuberculosis)
Tuberculosis disebabkan oleh bakteri bernama mycobacterium tuberculosis.
Gejala-gejala penderita TB diantaranya batuk-batuk, sakit dada, nafas
pendek, hilang nafsu makan, berat badan turun, demam, kedinginan, dan
kelelahan. Objek TB biasanya anak-anak dan orang yang lemah sistem
kekebalan tubuhnya.Transmisi bakteri tuberculosis biasanya melalui
inhalasi, misalnya penularan dengan dahak penderita TB, dan lewat kulit.
Beberapa diagnosa kasus TB diantaranya tes tuberculin di kulit,
identifikasi bakteria di sputum (dahak), dan rontgen paru-paru.
Micobacterium tuberculosis (TB) telah menginfeksi sepertiga penduduk
dunia, menurut WHO sekitar 8 juta penduduk dunia diserang TB dengan
kematian 3 juta orang per tahun (WHO, 1993). Di negara berkembang
kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit yang sebenarnya dapat
diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB berada di
negara-negara berkembang Dengan munculnya epidemi HIV/AIDS di dunia
jumlah penderita TB akan meningkat. Kematian wanita karena TB lebih
banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan serta nifas
(WHO). WHO mencanangkan keadaan darurat global untuk penyakit TB pada
tahun 1993 karena diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi
kuman TB.
No comments:
Post a Comment